Jatimkita.com – Jombang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang, komitmen perang melawan stunting, sebuah ancaman yang merenggut masa depan generasi. Bukan sekadar retorika, langkah strategis yang dilakukan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Jombang kolaborasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes), pada Selasa, (17/6/2025) menggelar Rapat Pelaksanaan Gerakan Cegah Stunting guna menyatukan langkah menurunkan angka stunting.
Ketua TP PKK Kabupaten Jombang, Yuliati Nugrahani, sangat bersemangat melakukan aksi nyata pencegahan stunting. Istri Bupati Jombang Abah Warsubi ini dengan lugas menyatakan bahwa penanganan stunting tak bisa diemban pemerintah sendirian. Ia menyerukan kolaborasi total dari seluruh elemen masyarakat, dari tingkat kabupaten hingga desa dan keluarga.
“PKK memegang peran strategis dalam mencegah stunting melalui edukasi, penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan keluarga,” tegasnya, menunjukkan keyakinan mendalam akan potensi PKK.
Ini adalah panggilan jiwa, sebuah simfoni yang harus dimainkan oleh seluruh elemen, dari tingkat kabupaten hingga ditingkat akar rumput, desa dan keluarga.
“PKK, dengan segala daya dan upaya, memiliki peran strategis dalam mengawal asa ini,” tutur Yuliati Nugrahani
Pihaknya optimis, melalui edukasi, penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan keluarga menjadi mantra yang tak henti diucapkan, seolah menabur benih harapan di setiap lahan gersang.
Pandangan Yuliati Nugrahani selaku Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten Jombang tentu tak lepas dari Posyandu, yang diibaratkannya sebagai ujung tombak, mercusuar di tengah samudra pelayanan kesehatan dasar.
Kader Posyandu, di mata Yuliati, adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang harus terus didorong, memobilisasi balita agar rutin menyambangi Posyandu, serta menyuntikkan edukasi gizi dan pola asuh sehat ke setiap denyut nadi keluarga.
Sebagaimana Amanat Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2017 dan Keputusan Ketua Umum TP PKK menjadi kompas yang menuntun langkah, menjadikan pencegahan stunting sebagai bagian tak terpisahkan dari 10 Program Pokok PKK, khususnya di bawah naungan Pokja IV yang membidangi kesehatan.
Isu-isu penting seperti belum optimalnya pola asuh anak, pemanfaatan pekarangan yang belum maksimal sebagai lumbung pangan, serta konsumsi makanan bergizi lokal, tak luput dari sorotan istri orang nomor satu di Jombang ini.
Yuliati Nugrahani juga menyinggung peran vital Tim Pendamping Keluarga (TPK), yang terdiri dari bidan, kader PKK, dan penyuluh KB. Mereka bertugas memastikan edukasi pranikah bagi calon pengantin, pemeriksaan rutin ibu hamil, asupan gizi cukup dan imunisasi lengkap bagi balita, hingga memfasilitasi rujukan dan bantuan sosial. sebagai garda terdepan pendampingan keluarga berisiko stunting..
“Saya mengajak seluruh kader PKK, dari kabupaten hingga desa, untuk menajamkan kepedulian dan menguatkan kebersamaan. Karena pencegahan stunting adalah tanggung jawab kita bersama,” tegasnya penuh harapan.
Komitmen ini juga seirama dengan Kepala Dinas Kesehatan, dr. Hexawan Tjahja Widada. Target penurunan angka stunting hingga 3% pada akhir tahun 2025, baginya, adalah wujud keseriusan dalam menjawab arahan dan amanah Bupati Jombang, Warsubi.
“Angka itu memang bukanlah sesuatu yang mudah digapai, namun dengan kerja kolektif, intervensi yang tepat sasaran, dan partisipasi aktif masyarakat, kami optimis hal ini bisa terwujud,” ujar dr. Hexawan, penuh keyakinan.
Dinas Kesehatan, lanjutnya, telah mengambil langkah strategis yang menyentuh akar permasalahan stunting. Mulai dari deteksi dini kondisi gizi, pemberian makanan tambahan bergizi bagi balita, hingga pemantauan pertumbuhan anak secara berkala, semua telah tertata rapi. Tak kalah penting, edukasi kepada keluarga menjadi kunci yang tak bisa ditawar, sebab pola asuh dan pengetahuan tentang gizi masih menjadi tantangan yang nyata di lapangan.
“Seperti yang disampaikan oleh Ibu Ketua TP PKK, upaya penanganan stunting harus dilakukan secara terintegrasi,” pungkas dr. Hexawan, meyakinkan.
“Kami membutuhkan sinergi lintas sektor, baik dari unsur pemerintah, swasta, maupun masyarakat. Ini demi memastikan setiap anak di Jombang tumbuh sehat, cerdas, dan memiliki masa depan yang cerah,” pungkasnya.(WAG)
Komentar