oleh

Ini Pesan Pemkab Jombang, Peneguhan Komitmen Terhadap Nilai Luhur Bangsa, Di Upacara Hari Lahirnya Pancasila

Jatimkita.com – Jombang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang, pada Minggu (1 Juni 2025) pagi, menggelar upacara bendera di Lapangan Pemkab Jombang memperingati Hari Lahir Pancasila 2025.

Upacara yang berlangsung dengan khidmat ini dihadiri Forkopimda Kabupaten Jombang, Staf Ahli, Asisten, seluruh Kepala Perangkat Daerah di lingkup Pemerintah Kabupaten Jombang, Dinas Instansi vertikal, Ibu-ibu Ketua Organisasi Wanita Forkopimda, Tokoh Agama, Ketua Organisasi Masyarakat, serta seluruh peserta upacara dari berbagai unsur.

banner 2048X824

Bupati Jombang, Warsubi, dalam kesempatan ini diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang, Agus Purnomo, yang bertindak selaku inspektur upacara. Dalam sambutannya Sekdakab Jombang Agus Purnomo membacakan pidato dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia.

Dalam sambutannya diantaranya menyampaikan bahwa Hari Lahir Pancasila bukan sekadar momen mengenang rumusan dasar negara, melainkan juga meneguhkan kembali komitmen terhadap nilai-nilai luhur yang menjadi pondasi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif,” ujar Sekda Agus Purnomo,

“Pancasila adalah jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, serta bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur,” tandasnya.

Lebih lanjut, Pancasila digambarkan sebagai rumah besar bagi keberagaman Indonesia yang mempersatukan lebih dari 270 juta jiwa dengan latar belakang suku, agama, ras, budaya, dan bahasa yang berbeda. “Dalam Pancasila, kita belajar bahwa kebhinekaan bukanlah alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk bersatu,” tegasnya.

Dalam konteks pembangunan nasional, Sekdakab Jombang Agus Purnomo juga menyampaikan tentang penetapan Asta Cita sebagai delapan agenda prioritas menuju Indonesia Emas 2045. Salah satu yang paling fundamental adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia.

“Mengapa ini menjadi prioritas? Karena kita menyadari bahwa kemajuan tanpa arah ideologis akan mudah goyah. Kemajuan ekonomi tanpa pondasi nilai-nilai Pancasila bisa melahirkan ketimpangan. Kemajuan teknologi tanpa bimbingan moral Pancasila bisa menjerumuskan bangsa pada dehumanisasi,” jelas Sekda.

Lebih lanjut disampaikan, memperkokoh ideologi Pancasila berarti menegaskan kembali bahwa pembangunan bangsa harus selalu berakar pada nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial. Tantangan terhadap Pancasila, seperti penyebaran paham ekstremisme, radikalisme, intoleransi, hingga disinformasi di era globalisasi dan digitalisasi, menuntut revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam segala dimensi kehidupan.

Oleh karena itu, memperkokoh ideologi Pancasila berarti menegaskan bahwa pembangunan bangsa harus selalu berakar pada nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial. Tantangan seperti ekstremisme, radikalisme, intoleransi, dan disinformasi di era globalisasi dan digitalisasi menuntut revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam segala dimensi kehidupan.

Dalam sambutannya Sekdakab Jombang juga menguraikan empat dimensi penting dalam revitalisasi nilai-nilai Pancasila. Diantaranya Pendidikan, menanamkan Pancasila sejak dini, tidak hanya dalam pelajaran formal, tetapi juga dalam praktik keseharian Terkait Pemerintahan dan Birokrasi mewujudkan nilai-nilai Pancasila dalam bentuk pelayanan publik yang berkeadilan, transparan, dan berpihak pada rakyat. Sedangkan nilai Ekonomi memastikan pembangunan dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia, dengan keadilan sosial sebagai orientasi utama, serta memberdayakan UMKM, ekonomi kerakyatan, dan koperasi. Kemudian terkait Ruang Digital, adalah membangun kesadaran kolektif bahwa dunia maya bukan ruang bebas nilai, dengan menegakkan etika, toleransi, dan saling menghargai.

Sekdakab Jombang Agus Purnomo juga menyampaikan komitmen BPIP sebagai lembaga yang bertugas membina dan memperkuat ideologi Pancasila, melalui berbagai program strategis. Namun, ditegaskannya bahwa tugas ini tidak bisa dijalankan sendiri.

“Kita semua, seluruh elemen bangsa dari pusat hingga daerah, dari pejabat hingga masyarakat, dari tokoh agama hingga pemuda, memiliki peran untuk menjadi pelaku utama pembumian Pancasila,” tegasnya.

Di akhir sambutannya, Sekda Agus Purnomo mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan Hari Lahir Pancasila ini bukan sekadar seremonial, tetapi momen untuk memperkuat komitmen terhadap nilai-nilai luhur bangsa.

“Jadikan setiap langkah, setiap kebijakan, setiap ucapan, dan tindakan kita sebagai cerminan dari semangat Pancasila,” pesannya.

“Kita ingin Indonesia yang maju bukan hanya secara teknologi, tetapi juga secara moral. Kita ingin Indonesia yang sejahtera bukan hanya dalam angka statistik, tetapi juga dalam rasa keadilan dan persaudaraan. Kita ingin Indonesia yang dihormati dunia bukan hanya karena kekuatan ekonominya, tetapi karena keluhuran budinya dan kebijaksanaan rakyatnya,” pungkasnya.

Peringatan Hari Lahir Pancasila ini diharapkan menjadi pengingat bahwa masa depan bangsa berada di tangan seluruh rakyat Indonesia. Dengan terus bergotong-royong, menjaga persatuan, menghargai perbedaan, dan menanamkan nilai-nilai Pancasila, Indonesia akan terus jaya.

“DIRGAHAYU PANCASILA! JAYALAH INDONESIAKU!”, pungkasnya.(WAG)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *