oleh

Dinas PUPR Kabupaten Jombang Lakukan Normalisasi Afvour Watudakon

Jatimkita.com – Jombang, Dinas PUPR Jombang terus menjaga kondisi saluran di kabupaten Jombang tetap optimal. Salah satunya yang dilakukan untuk menjaga aliran afvour WaTudakon di Desa Watudakon, Kecamatan Kesamben, Jombang.

Di afvour Watudakon , normalisasi dilakukan Bidang SDA Dinas PUPR Jombang sejak sepekan terakhir. Fokusnya, adalah melakukan pembersihan dan normalisasi saluran tersebut.Pengerukan sedimentadi sepanjang 2 Km, demi menjaga fungsi Afvour sebagai jaringan distribusi air yang optimal.

banner 2048X824

Dalam 100 hari kerja Bupati Warsubi dan Wabup Salmanudin Yazid ditarget menyelesaikan 13 ruas saluran dengan panjang 26 kilometer. Saat ini 24 kilometer sudah tertangani.

’’Tim Normalisasi Saluran ini baru saja dibentuk, sebenarnya dulu sudah ada cuma sifatnya penanganan secara reguler,’’ kata Kepala Dinas PUPR Jombang, Bayu Pancoroadi, (14/7)

Tim ini terdiri dari 27 personel, dengan terbagi delapan regu. Menyesuaikan jumlah alat berat yang dimiliki Dinas PUPR Jombang.

’’Untuk mempercepat pengangkatan sedimentasi, penyempitan saluran. Outcome untuk memperlancar dan mencegah dampak genangan air, atau salah satu mitigasi bencana banjir,’’ imbuhnya.

’’Sampai sekarang yang sudah tertangani sepanjang 24 kilometer, di antaranya masih berjalan di Kali Jombang Kulon di Tembeang dan Afvoer Plosorejo dan Afvour Watudakon di Kesamben,’’ terangnya.

Ia menambahkan, dari sembilan anak sungai yang bermuara ke Afvour Watudakon, beberapa sudah dinormalisasi pada tahun-tahun sebelumnya. Menurut Bayu, langkah ini bertujuan untuk mendukung rencana Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas yang akan menormalisasi saluran utama Afvour Watudakon.

Bayu juga menjelaskan bahwa normalisasi saluran utama oleh BBWS Brantas membutuhkan persiapan matang, termasuk kajian dan perencanaan. “Biasanya BBWS tidak melakukan tindakan secara mendadak. Semua melalui tahapan yang terstruktur,” ujarnya.

Banjir yang sebelumnya merendam dua desa di Kecamatan Kesamben juga mendapat perhatian serius dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur. Sebagai solusi jangka panjang, muncul wacana pembangunan kolam retensi dan normalisasi saluran buang Afvour Watudakon.

Dalam pertemuan antara BBWS Brantas, Perum Jasa Tirta (PJT), PSDA Jawa Timur, serta pemerintah kabupaten/kota terdampak banjir pada Selasa (17/12/2024) lalu, dihasilkan sedikitnya empat keputusan untuk penanganan banjir, mencakup langkah jangka pendek hingga jangka panjang.(Adv/fer)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *