SURABAYA – Seiring bertambahnya penumpang Transjatim setiap harinya, tentunya Transjatim terus berinovasi untuk meningkatkan sistem keselamatan penumpang, petugas, dan pramudi saat operasional berlangsung.
SIGAP atau Sistem Integrasi Antisipasi Potensi Bahaya (SIGAP) Transjatim hadir untuk mengurangi risiko kecelakaan, mempercepat respon terhadap keadaan darurat, meningkatkan efisiensi manajemen armada, dan memberikan rasa aman bagi penumpang.
Beberapa komponen kerja dalam SIGAP diantaranya Kantor Command Center Room (CC Room) yang merupakan ruang pengawasan operasional layanan Transjatim untuk mengoptimalkan kinerja layanan Transjatim serta menjadi pusat koordinasi dan pemantauan secara realtime.
Dalam ruangan tersebut, Petugas CC Room dapat melakukan komunikasi dengan Pramudi melalui perangkat Two Way Audio yang terintegrasi dengan seluruh bus Transjatim.
Petugas CC Room dapat memberikan intruksi kepada Pramudi saat dalam situasi darurat seperti kebakaran dan kecelakaan untuk memastikan evakuasi dapat berjalan cepat dan teratur.
Transjatim juga memiliki lima titik CCTV yang berada di Bus dan Halte yang dapat merekam dan mendeteksi aktifitas mencurigakan, mengawasi perilaku pramudi, dan memberikan bukti rekaman sebagai bukti penting untuk menentukan pihak yang bersalah saat terjadi tabrakan atau kecelakaan lalu lintas.
Tidak hanya itu, untuk memantau kondisi Pramudi dan meningkatkan keselamatan berkendara dengan mendeteksi tanda-tanda kelelahan, distraksi, atau kondisi tidak normal lainnya, pada bus Transjatim juga dilengkapi dengan Driver Monitoring System (DMS) yang terdiri dari Kamera Artificial Intelligence (AI), On Board Unit (OBU), dan CP4 Monitor.
Terbaru, Transjatim juga dilengkapi dengan PRI-SAFETY (Passenger Road Transport Industry Safety) yang meliputi In-Cab Monitoring and Fire Alarm System sebagai langkah proaktif dalam pencegahan kebakaran.
Sistem ini dipasang di area yang rawan potensi kebakaran seperti ruang mesin dan kompartemen kelistrikan.
Sehingga jika terjadi indikasi kebakaran maka alat tersebut akan melepaskan gas pemadam secara otomatis tanpa bantuan manusia.
Sehingga dengan adanya sistem ini, dapat mencegah potensi kebakaran dan memenuhi standar keselamatan transportasi umum berbasis teknologi.
Komentar