Jatimkita.com – Jombang, Pemerintah Kabupaten Pemkab) Jombang melalui Brantas Berdaya hari ini Minggu (15/6) menggelar Pelatihan Reduksi Sampah Organik Rumah Tangga, sebuah langkah strategis untuk mendukung Program IDAMAN (Indonesia Daulat Mandiri Pangan).
Pelatihan yang diikuti oleh 50 peserta ini, dibuka oleh Bupati Jombang Warsubi yang diwakili oleh Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Kesejahteraan Rakyat Hukum dan Politik Setdakab Jombang Drs. Mochamad Saleh, M.Si, yang juga Plt Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Jombang bertempat di Aula Inspirasi BLK (Balai Latihan Kerja) Kabupaten Jombang dan untuk kegiatan praktek langsungnya di RPH/Bank Santri Organik Jl. Matahari, Candimulyo, Jombang.
Kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka pelaksanaan Layanan Dana Masyarakat untuk Lingkungan (Small Grant) Periode ke-2 ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam mewujudkan pengelolaan sampah yang terintegrasi dan produktif di tingkat rumah tangga.
Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua dan segenap pengurus Komunitas Brantas Berdaya, perwakilan dari Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH), Perum Jasa Tirta I, dan Dinas Lingkungan Hidup, serta para fasilitator, narasumber, dan seluruh peserta pelatihan.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Jombang, Mochamad Saleh, M.Si, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Komunitas Brantas Berdaya dan seluruh mitra atas terselenggaranya pelatihan ini.
“Kegiatan hari ini sangat sejalan dengan visi pembangunan Kabupaten Jombang 2024–2029, yaitu ‘Jombang Maju dan Sejahtera untuk Semua’,” tutur Mochamad Saleh.
Sebagaimana yang ditekankan oleh Bupati Jombang Warsubi bahwa pelatihan ini mendukung misi mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat dan pembangunan infrastruktur berkelanjutan yang berwawasan lingkungan.
Lebih lanjut, Mochamad Saleh menjelaskan bahwa pelatihan ini secara langsung mendukung program prioritas Bupati dan Wakil Bupati Jombang dalam memperkuat sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan, serta membangun infrastruktur berkelanjutan dan memperkuat ekonomi lokal. “Melalui pengolahan limbah rumah tangga dan limbah rumah potong hewan (RPH) menjadi kompos, pupuk cair, dan pestisida nabati, kita tidak hanya mengatasi pencemaran lingkungan tetapi juga meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan keluarga,” tambahnya.
“Dinas Peternakan sendiri berkomitmen mendorong sinergi semacam ini, termasuk mengarahkan limbah RPH yang semula menjadi sumber pencemaran menjadi sumber daya produktif”, tandasnya.
Dukungan lintas sektor turut terlihat dengan penyerahan bantuan alat pencacah kompos secara simbolis dari Perum Jasa Tirta I.
Mochamad Saleh berharap, kolaborasi ini dapat terus diperkuat demi keberlanjutan program. mengakhiri sambutannya, Mochamad Saleh mengajak seluruh peserta untuk menjadikan pelatihan ini sebagai pemicu perubahan perilaku dan budaya dalam mengelola sampah, menanam pangan sendiri, dan menjaga kelestarian bumi.
Para peserta mendapatkan beberapa materi diantaranya “Peran Strategis Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan Sampah Organik Rumah Tangga Dari Regulasi hingga Aksi Nyata”, dengan narasumber dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang; Teknik Dasar Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga oleh Sekolah Sungai Brantas; dan materi “Strategi Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengelolaan Sampah Organik & Rencana Tindak Lanjut Pemanfaatan untuk Program IDAMAN oleh Brantas Berdaya.
Dalam pelatihan tersebut selain dibuka sesi diskusi tanya jawab, peserta juga diajak untuk Praktik Langsung memuat Kompos, Pupuk Cair dan Pestisida Nabati, Pendampingan dan Simulasi Mandiri Pembuatan Kompos dan Pembentukan Bank Kompos, Monitoring dan Evaluasi Awal, serta Komitmen Peserta oleh Tim Fasilitator dan Tim Evaluator. Serta ada Pembagian Bibit, Kompos dan cairan mikroba lokal (campuran mikroba tempe, terasi, rumens sapi, tape).(WAG)
Komentar